Pramuda sudah tiba di depan klub, tapi ia tidak menemukan mobil William ataupun Firman. Ia menunggu mereka di depan parkiran. Tanpa sengaja, matanya menangkap sosok gadis yang pernah bertemu di arena memanah.
'Gadis itu?' Pram mengikuti gadis itu diam-diam. Gerak-gerik gadis itu sangat mencurigakan, membuat Pram semakin penasaran. 'Mau ke mana, dia?'
Mona mengendap-endap memasuki klub malam. Pakaian santai yang dipakainya dari rumah itu dilepas di sebuah gang yang sempit dan gelap. Ia memakai baju lain di dalam baju santainya.
"Ah! Astaga! Frank, itu kau?" tanya Mona kepada Pram yang berdiri di ujung gang.
Pram mendecih kesal. Bagaimana bisa seorang gadis mengganti pakaian di tempat terbuka. Jika ada laki-laki mabuk, gadis itu pasti dalam bahaya.
"Sedang apa kau di situ pencuri?" tegur Pramuda sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.