Di sebuah pondok kayu nan nyaman dengan hembusan angin sejuk menyapa. Haira sedang duduk memandangi beberapa wanita sedang bermandian di kolam besar di depannya. Taman kecil terlihat indah dengan dedaunan yang bergoyang lembut diterpa angin.
Haira beberapa kali mehela napas panjang. Dia harus mengakui kalau dirinya sedang kebingungan dengan keadaannya. Setelah kejadian di atas bukit, ia bahkan belum bertemu dengan seorangpun prajurit yang mungkin dapat memberinya pertolongan.
Memang diperlakukan dengan baik oleh wanita cantik penunggu hutan beserta kelompoknya, namun Haira masih menyimpan ketakutan dalam benaknya.
Tidak jarang para wanita di kolam saling bergurau dengan tawa melengking mereka yang khas. Terlihat oleh Haira seorang pria diantara para wanita itu. Haira memicingkan kedua matanya mencoba untuk memperjelas pandangannya. Saat pria itu menangkap pandangannya, Haira segera mengalihkan perhatiannya pada sisi lain taman.