Tanpa bersuara, Raja Wedden kembali berkomat kamit melafalkan mantra yang sedang ia hadapi.
Semua orang saling pandang, namun menjadi semakin bertanya-tanya.
"Apa yang dia lakukan?" gumam Tao.
"Kurasa dia membaca mantra," sahut Corea yang mendengar suara bocah itu.
"Begitukah? Mantra apa?" Tao sambil memakan kue kering.
Semua orang masih diam, namun tidak dengan Egara yang mulai merasakan panas di kedua telapak tangannya. Rasanya sama persis ketika ia meremas jantung makhluk api di ruang bawah tanah dahulu.
Egara kembali mengambil minumnya, namun tangannya gemetar membuatnya mengurungkan niat dan hanya mengambil sebutir anggur untuk dimakan.
Tidak hanya kedua telapak tangan yang panas, dia juga mulai merasakan jantungnya sangat nyeri seperti tertusuk oleh sesuatu yang tak terlihat.