Raja Wedden mengepalkan kedua telapak tangannya. Dengan amarah yang telah memuncak, rupanya energi sang Raja terkumpul dan berhasil menyalakan api yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
Egara dan Corea yang semula berdiri tepat di belakang sang Raja, segera melangkah mundur karena terkejut sekaligus menghindari api yang semakin menghangatkan suasana.
Egara kembali mencoba untuk merasakan energy di sekitarnya. Kali ini atmosfer dalam KErajaan dipenuhi oleh energy dan kekuatan dari Raja Wedden.
Masih dalam keadaan diam dan hening, tiba-tiba saja Raja Wedden menyabetkan pedang apinya pada seluruh prajurit yang berada di hadapananya.
Egara dan Corea terkejut, namun mereka tidak dapat menahan sang Raja yang sedang dalam emosi tidak stabil.
Seluruh prajurit terkesiap, mereka terpukul mundur dan semakin tidak berani untuk mengucapkan sepatah katapun.