Di tengah badai, masih sangat jauh dari wilayah Utara, namun juga sudah berhasil meninggalkan perbatasan Barat, Wedden dan Seredon masih berusaha menembus badai dengan kekuatan kuda terbaik dari Barat.
Keduanya tidak mempedulikan apapun di sekitar mereka. Angina kencang dan kabut yang menyapapun tidak mengurangi tekad mereka.
Wedden terus menggumamkan beberapa kalimat sihir yang ia ciptakan sendiri. Ia menginginkan segera tiba di Utara dan benar-benar dapat mengalahkan kegelapan seperti yang orang-orang harapkan pada dirinya selama ini.
Mereka berdua berencana untuk mengambil jalan pintas agar lebih dekat, tanpa mengetahui telah berapa lama mereka berkuda, mereka perlahan mulai dapat melihat dengan jelas.
Kabut hitam tidak lagi tebal, mereka mulai dapat melihat pepohonan ataupun batu besar di sekitar mereka.
Namun saat mereka hendak menarik napas lega, mereka dikejutkan dengan suara hentakan kaki bebsar yang membuat kedua kuda berhenti berlari dan menggidik kearah depan.