Tanpa diketahui oleh Egara di wilayah Timur. Sebuah pertumpahan darah terjadi di wilayah Utara. Wlayah yang selama ini terkenal paling baik-baik saja, kali ini menjadi sangat kacau karena adanya pertarungan berdarah antara dua pasukan perbatasan yang merebutkan wilayah kekuasaan.
Wilayah terluar dari wilayah Utara yang berbatasan langsung dengan Barat memiliki dua pasukan penjaga, pasukan perairan juga pasukan hutan. Semula keduanya hanya memiliki satu pemimpin namun seiring berjalannya waktu, wilayah perairan melebar dan jangkauannya mulai merambah ke wilayah lembah serta pegunungan.
Raja Soutra membagi wilayah itu, dengan harapan wilayah perbatasan Utara menjadi semakin aman. Namun tanpa diduga ternyata perselisihan terjadi hingga membuat kedua ketua pasukan rebut dan saling menyerang satu sama lain.
Wilayah hutan mencakup wilayah rawa di dalamnya, mereka juga menyentuh sedikit wilayah lembah. Namun rupanya itu membuat pasukan lembah tida terima dan mempermasalahkannya.