"Maaf, Pangeran." Seorang pelayan wanita menyela perbincangan Ren dan Gota. "Sebelumnya kami sudah pernah mendapatkan laporan bahwa ada beberapa warga yang juga keracunan, namun kami tidak mendapatkan penyebabnya. Hingga ketika seorang warga yang mencurigai hasil kebun salah seorang pedagang, yang segera kami selidiki namun saat itu kami tidak menemukan bukti. Celakanya, Tuan Kepala Desa yang mengalami hal itu terlebihdahulu."
Pangeran Ren menatap wanita itu, dia menyimak bahkan hingga tidak berkedip. "Begitukah?" ucapnya lirih.
"Kurasa, jika memang pedagang itu membawa hasil kebun beracun, kau seharusnya memberinya hukuman pidana atau lainnya. Jika hanya mengusir dan melarangnya berdagang, kau sama dengan mengijinkannya untuk meracuni warga di desa lain," kata Ren. Kali ini dia melahap buah tomat yang besar dan sangat merah.
"Ini bisa dikatakan teguran pertama, Pangeran." Kata Gota.
"Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Tanya Ren lagi.