"Bangunlah! Kita harus bertarung dan merebut kembali kemenangan."
Suara berat nan serak terdengar jelas di telinga Egara. Dia masih belum bisa membuka matanya, namun suara itu sangat tidak asing untuknya.
"Siapkan pasukan untuk menyerahkan nyawanya. Latih mereka dengan baik agar kita menang," ucap suara itu lagi.
"Raja Wedden? Kau kah itu? Kau dimana? Disini sangat berkabut aku tidak dapat melihat apapun," ucap Egara yang masih berusaha membuka mata dan mengatur penglihatan dalam kegelapan.
"Apa kau mendengarku?" ucapnya lagi. Dia segera menyentuh tenggorokannya yang bergetar untuk memastikan kalau dirinya benar-benar mengeluarkan suara.
DARRR!!
Ledakan nyaring terdengar hingga menggetarkan tempat tidur Egara. Segera saja dia terbangun lalu beranjak dan mengambil pakaian serta perlengkapan perangnya.
Seluruh rekannya telah bersiap lebih dulu beberapa detik sebelum dirinya.
Semuanya berhamburan memencar untuk melindungi Kerajaan dari seluruh sisi.