Wilma Herdian menggeleng. Masih merasa bingung. Ada apa tadi dengan dirinya? Begitu mudah percaya dengan orang asing. Wajah tampan dan berpakaian rapi, tapi ternyata penipu. Hampir saja, Wilma Herdian mengikuti permintaan orang asing tadi.
Andai saja Andi Pratama tidak menegurnya tadi, mungkin uang di dalam brangkas sudah raib, diambil pria asing yang tampan dan menawan itu, dan Wilma Herdian harus menggantinya. Yang selisih semalam saja, Wilma Herdian terpaksa patungan dengan Rere Walid. Karena perhitungan uang penjualan dengan jumlah tiket dan total kuitansi tidak sama. Selisih seratus ribu rupiah.
"Kalau kerja, jangan melamun, Wil." Andi Pratama tiba-tiba berbicara serius, tidak lagi menggodanya dengan kata-kata atau sikap yang menjengkelkan.
Apa Andi Pratama, sudah insyaf, ya? Batin Wilma Herdian.