"loh..." Seru Yerin yang terkejut sosok pria di dalam mobil tersebut.
"Masuklah," ucapnya dengan lembut.
"Ini beneran?" tanya Yerin tak percaya.
"Iya, saya Joon." Mendengar itu Yerin bagaikan ikut perang dunia, hatinya berdegup kencang. Rasa was-was dan tak percaya hinggap di hatinya.
"Masuklah, supirku sudah tidak ada. Jadi tidak ada yang tahu jika kau menemuiku. Dan ku harap pertemuan ini jangan kau berikan kepada media."
Dengan perlahan Yerin memasuki mobil Joon. Matanya tak bisa lepas dari pemandangan di hadapannya tersebut.
"Bisakah kau ikut denganku hari ini?" tanya Joon.
"Ke-kemana?" Saking gugupnya Yerin menjawab pertanyaan Joon dengan gagap.
"Personil BS ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan mu waktu itu," jelas Joon.
"Aku rasa itu terlalu berlebihan," sahut Yerin walaupun sebenarnya nya dia ingin jingkrak-jingkrak, lompat setinggi mungkin dan teriak sekeras mungkin untuk meluapkan kegembiraannya.