Semua persiapan sudah siap, tanggal Satu Februari pun hanya tinggal menghitung jam. Arman kini mulai sibuk dengan persiapan esok hari. Ia ragu akan panganan yang ia dagangkan esok hari. Namun berkat support dari ibunya dan kedua sahabatnya ia yakin akan keberhasilannya.
***
Keesokan harinya Danang dan Angga sengaja libur kerja untuk menemani Arman di hari pertama ia berjualan. Sebelum berangkat tidak lupa Arman berpamitan dengan ibunya, ia meminta doa agar semua berjalan dengan lancar.
Setelah berpamitan Mereka bertiga pun berangkat dengan riang. Beberapa kali Arman mengusap wajahnya untuk menghilangkan rasa geroginya.
"Santai, man. Jangan kayak orang mau lamaran. Gerogi amat," ledek Danang yang sedari tadi memperhatikan tingkah Arman.
"Aku takut kalau daganganku nggak laku."
"Sudahlah man, penting jalanin dulu," sahut Angga yang duduk di kursi pengemudi.
"Iya-iya," ucap Arman seraya menghela nafas panjang.