"kenapa kamu tutup mata?" tanya Bobby dengan penuh khawatir.
"Bajumu," ucap Yerin masing masih menutup matanya rapat-rapat.
"Oh, maaf-maaf." Bobby melihat bagian dadanya yang terbuka. dia segera kembali ke kamar mandi dengan wajah memerah dia menahan malu.
Sedangkan Yerin saat mendengar pintu kamar mandi tertutup kembali dia mulai membuka matanya. Dan segera menutup lukanya dengan plester luka.
"Astaga, musibah apa rejeki ini," gumam Yerin dengan buru-buru menutup lukanya.
Sedangkan Bobby di dalam kamar mandi menatap cermin dengan malu.
"Sialan, malunya sampai ubun-ubun," Bobby menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Brakk...
Suara dari luar kamar mandi yang berasal dari Yerin menjatuhkan kotak obatnya. Suara itupun membuat Bobby yang berada di dalam kamar mandi. Segera Bobby berlari dan mendapati kotak Yerin sedang merapikan kotak obat itu.
"Astaga, kamu nggak apa-apa?" tanya Bobby dengan khawatir.
"Eng--enggak," jawab Yerin dengan gugup.