Saat pukul 21:00 Yerin bersiap untuk pulang, dia mulai bingung untuk pulang bersama siapa. Rekan-rekannya mulai keluar satu persatu dan tinggallah Yerin sendiri.
"Aku pulang sama Shima takut kalau Joon tiba-tiba datang," batin Yerin yang bingung mencari alasan untuk kedua orang yang mengajaknya pulang bersama.
"Kalau pulang sama Joon pasti Shima makin penasaran, anak itu nggak akan tinggal diam kalau curiga dengan sesuatu." konflik batin mulai membuat Yerin bimbang.
"Ah... Kalian berdua bikin pusing." Yerin menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal.
Bruk....
Suara pintu di buka secara tiba-tiba membuat Yerin kaget. Dan dia melihat Shima sudah berdiri di depan pintu. "Yerin," panggil Shima dengan wajah cengegesan dan melambaikan tangan kepada Yerin. Seakan tidak memiliki salah karena mengagetkan Yerin.
"Astaga, Lo bikin jantungan. Bisa mati berdiri kalau gue satu ruangan sama Lo," Yerin masih melotot menatap Shima dengan mengelus dadanya yang bergup kencang