Malam yang sangat canggung. Reza masuk kamar, Raina berbaring di sofa, ia memejamkan mata. Tapi hatinya tetap terbangun, ia tidak bisa tidur.
Reza tiba-tiba merangkul Raina dan membopongnya, ke kasur. Raina mengintip. Reza menurunkan Raina di kasur.
"Aku tahu kamu pura-pura," ujar Reza, Raina membuka mata. Reza berbaring di sebelah kiri Raina. Raina sangat terkejut, rasa dag dig dug berbunyi sangat keras tak bisa di kendalikan. Raina menutup semua hingga tidak terlihat. Reza menurunkan selimutnya.
"Aku tadi mengejarmu, kamu malah bersama Hanif. Aku juga langsung pulang, maafkan aku. Jangan dekat-dekat lagi sama Hanif!" tegur Reza, Raina menatapnya, lalu berpaling.
"Kenapa?" tanya Raina 'Apa dia mulai cemburu. Masa' Ah, em ... dia cemburu.' batinnya, senyumnya, membuat Reza menjitak kepalanya.
"MasyaAllah," keluh Raina. Reza menumpangkan kakinya di atas kaki Raina, Raina terkejut dengan sikapnya.