Chereads / CODE: Nightmare / Chapter 1 - Prolog

CODE: Nightmare

🇮🇩Fu_Yuki
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 5.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Pada tanggal 18 Januari 2045, Perang Dunia ke-3 pecah dan melibatkan lebih dari 60 negara di seluruh benua. Dalam beberapa bulan, kelaparan dan krisis ekonomi global meliputi dunia. Negara-negara kecil yang tidak mampu bertahan dalam peperangan akhirnya menyerah dan bersatu dengan negara yang lebih kuat. Membentuk suatu aliansi yang lebih besar.

Federasi Bintang.

Dalam beberapa tahun, aliansi yang terdiri dari negara-negara Asia tersebut berhasil menguasai benua Afrika dan Australia. Negara-negara Eropa yang menyadari ancaman federasi, segera menyelesaikan konflik internal mereka dan saling membentuk perjanjian.

Perang terus berlanjut. Hingga kemudian, umat manusia menemukan sesuatu yang lebih kuat dari senjata manapun.

Sihir.

Sebuah energi astral yang mampu memutarbalikkan hasil suatu pertempuran dalam waktu singkat. Seiring berjalannya waktu, para peneliti menemukan fakta bahwa sihir dan sains dapat menjadi senjata bermata dua yang sangat kuat.

...***...

23 April 2082.

Menyaksikan dari dalam ruangan gelap, manik biru gadis itu menyiratkan rasa kekhawatiran saat ia menatap layar besar di depannya. Rekaman yang disiarkan secara langsung itu membuat hatinya gelisah. Sebuah rekaman yang menunjukkan seorang pemuda dengan kostum besi berwarna hitam. Kepalanya dilindungi oleh sebuah helm pilot khusus berwarna senada.

'Kakak ....'

Tatapan pemuda itu tampak serius saat ia merentangkan kedua tangannya. Setelahnya, sejumlah bola cahaya berwarna ungu muncul menyelimuti telapak tangannya. Sementara puluhan huruf serta angka bercahaya merayap dan memutari lengannya.

Dari banyaknya cahaya yang berkumpul, pemuda itu tampaknya akan melepaskan sebuah serangan sihir berskala besar. Yang mungkin mampu untuk memusnahkan sebuah negara. Setelah merasa persiapannya cukup, pemuda itu menyatukan kedua tangannya ke depan dan membentuk jari-jarinya seperti sebuah pistol.

Dari ujung jarinya, sebuah pilar cahaya muncul dan melesat ratusan kilometer layaknya sebuah peluru. Tak lama setelahnya, suara ledakan yang memekakkan telinga terdengar. Pilar cahaya itu telah menghasilkan sebuah kubah cahaya raksasa jauh di ujung sana. Sebuah reaksi yang sama ketika sebuah bom nuklir dan atom dijatuhkan di suatu daerah. Siapapun yang melihatnya akan yakin bahwa seluruh kehidupan di dalam kubah maut tersebut akan musnah untuk selamanya.

Tak hanya itu, pilar cahaya tersebut juga menyisakan jejaknya dan meretakkan tanah hingga puluhan kilometer. Setelah menghasilkan ledakan yang begitu dahsyat, pemuda itu jatuh berlutut. Ia tampak seperti kehabisan napas. Meski begitu, bibirnya yang sedikit tersenyum membuat gadis yang menyaksikannya dari tempat yang aman dan jauh menghela nafas lega.

"Kakak, kau berhasil. Kita akan segera bertemu kembali." Dalam benaknya, gadis itu membayangkan pertemuan yang mengharukan antara ia dan pemuda di dalam layar.

Namun, kelegaan itu hanya sesaat. Beberapa menit setelah ledakan terjadi, siaran langsung di layar menunjukkan sesuatu. Pemuda itu tiba-tiba memegang kepalanya. Ia mengerang kesakitan. Beberapa orang berpakaian serupa di sekitarnya ingin membantu, namun sejumlah petir ungu yang menyambar beberapa kali di sekitar pemuda itu membuat mereka tidak bisa mendekat.

Petir itu menyambar kesana-kemari, seolah menyuruh semua orang untuk menjauh. Sementara pemuda yang berada di tengah-tengahnya tampak semakin mengerang kesakitan.

"Kakak!" Gadis itu panik, ia kembali gelisah.

Tak lama setelah itu, sebuah pilar cahaya muncul dari tubuhnya dan melesat ke atas. Menghasilkan suara ledakan yang tak kalah kencang dari ledakan sebelumnya. Pilar cahaya itu menembus langit dan memisahkan awan selama beberapa saat. Hingga akhirnya, pilar itu menyusut dan kemudian menghilang. Digantikan oleh pemuda berkostum besi hitam yang jatuh berlutut, sebelum akhirnya tersungkur ke tanah.

...***...