Chereads / 心の声 Sound of the Heart / Chapter 12 - その悪い気持ちは, 全ては... 現実になる (Firasat Buruk Itu, Semuanya... Menjadi Kenyataan)

Chapter 12 - その悪い気持ちは, 全ては... 現実になる (Firasat Buruk Itu, Semuanya... Menjadi Kenyataan)

Banyak pikiran negatif memasuki kepalaku. Namun, aku selalu berusaha untuk menghalaunya pergi. Aku hanya menghabiskan waktuku dengan Akiko dan Chifuyu bersaudara. Aku hampir tidak pernah bertemu Ayase, bahkan melihatnya saja sudah jarang. Dia selalu lama membalas pesan dariku dan dengan balasan yang sangat singkat pula. Dia juga sangat jarang mengangkat telepon dariku. Bahkan meski diangkat, Ayase selalu bilang dia sedang sibuk. Sampai suatu hari, aku bangun lebih pagi dari biasanya dan saat aku keluar, aku melihat Ayase sedang berdiri di depan rumahnya. Dia menatap kearahku dan melambaikan tangan. Saat aku ingin memanggil dan membalas lambaian tangannya, aku melihat seseorang lewat disampingku. Orang yang tidak asing, Yoshitaka... Rentaro.

Dia datang menghampiri Ayase. Ternyata lambaian tangan itu bukan untukku, dia tidak menyapaku sama sekali. Dia mengabaikan diriku dan ternyata, semua itu untuk Yoshitaka. Mereka lalu pergi kesekolah bersama dan mereka, berpegang tangan. Semua yang aku takutkan benar-benar terjadi. Pemandangan yang begitu menyakitkan.

Aku menutup mata sejenak dan berharap aku salah lihat. Aku memohon dan berdoa, semoga aku salah lihat. Tapi, saat aku membuka mataku, penglihatanku tidak berubah. Aku tidak salah lihat. Itu bukan ilusi atau kebohongan. Itu semua nyata, mereka berpegangan tangan. Hubungan mereka ternyata lebih dari partner atau teman. Tubuhku serasa ingin meledak karena penuh dengan rasa sakit, sedih, dan marah. Tapi, apa boleh buat. Mungkin itu yang terbaik, aku tidak sebanding dengan orang itu. Aku juga masih punya Chifuyu dan Akiko. Aku mungkin akan segera lupa. Tapi bagaimanapun juga, aku sulit sekali untuk melupakannya. Pemandangan itu, benar-benar menempel dengan kuat di ingatanku. Mungkin aku akan lupa dalam beberapa hari, ada beberapa hal di dunia ini yang tidak bisa berlangsung dengan cepat, contohnya seperti ini. Dan untuk membantu melupakannya, setelah pulang sekolah aku memutuskan untuk ikut Akiko dan Yagura pergi ke Maid Cafe tempat Kagura bekerja.