BAB 102. KEDATANGAN PAMAN TUA.
Bertemu denganmu, dan cinta pun muncul. Di antara kita, hanya akan ada kebahagiaan tak terhingga setiap saatnya.
Tapi kenapa? Kenapa harus berakhir begini? Apa kepercayaan di antara kita masih belum cukup untuk melawan takdir?
"Apa kau masih belum percaya dengan cinta yang kuberikan?" ucap seorang wanita dengan bibir yang gemetaran.
Menatap kosong ke depan, ke arah si pria yang berdiri tidak jauh dari hadapannya. Seluruh tubuh lemas tak bertenaga, tapi wanita itu mencoba untuk tetap kuat.
Pria itu menodongkan sebuah pistol tepat di jantung wanita itu. Jika saja pria menarik pelatuknya, maka nyawa wanita itu pasti akan melayang dengan timah panas yang akan masuk ke dalam jantungnya.
"Aku tidak mau mendengar apa pun lagi! Kau harus mati untuk membayar semuanya!"
Pria yang penuh dengan tatapan tajam bagaikan iblis, tidak merasa kasihan sama sekali dengan wanita yang menjadi sasaran senapannya.
Dorr!!!
"Aaa!!!"
Hosh hosh….