Ye Qingge tidak berkata apa-apa. Dia tak mengerti maksud Li Lao yang berkata begitu kepadanya.
Sebuah kilatan tajam melintas di mata Li Beichen.
"Aku ada urusan, aku pergi dulu!"
Mendadak Li Beichen mengancingkan jasnya dan berdiri.
"Duduklah, aku masih ingin bicara. Ini tidak akan menunda urusanmu!"
"Tak peduli apa yang akan kau lakukan, jangan halangi aku!"
Li Beichen tak mempedulikan Li Ximing. Li Beichen segera membalikkan badannya dan meninggalkan tempat itu tanpa menatap Li Ximing.
"Biarkan keponakanmu dan calon istrinya menikah di hadapanmu. Mari kita lihat apakah kau masih memberi muka kepadaku!"
Li Ximing mendengus dan menatap tajam kepada Li Beichen.
Kali ini, Ye Qingge tidak perlu berkata apa-apa kepada Li Ximing, karena dia juga mengerti.
Di rumah sakit hari itu, Li Lao berkata dan memintanya menjadi menantu keluarga Li, tapi Li Lao tidak mengatakan dia akan menjadi istri siapa. Rupanya, mereka semua sudah salah paham ...
"Hei, Gadis, jangan hiraukan anakku. Pilih saja sendiri siapa yang kau suka, cucu dalam atau cucu luarku!"
"Pilih apanya! Dia wanitaku! Jangan berkata aku akan menikah dengan siapa! Kakek, sudahlah! Jangan mengurusi terlalu banyak hal!"
Entah mengapa, Li Nancheng merasa tidak nyaman ketika memikirkan Ye Qingge akan menikah dengan pamannya atau Kakak Keempat.
Dia merasa seolah barang miliknya akan direbut oleh orang lain dan dia berada dalam situasi bahaya.
Untung saja, pamannya tidak ada. Namun, meskipun pamannya ada dan wanita ini memilih pamannya itu, sang paman pasti tak akan mau.
Ye Qingge sama sekali tidak menduga dia akan disalahkan. Daripada masuk ke dalam penjara, dia justru akan menikah dengan keluarga kaya.
Entah itu Li Beichen atau kedua tuan muda, entah berapa banyak wanita yang ingin menjadi istrinya. Namun, sekarang, justru Ye Qingge hanya tinggal memilih yang diinginkannya.
Namun, dia tahu bahwa perbedaan ini seperti bumi dan langit. Ye Qingge tak mau berurusan dan terkontaminasi dengan orang kaya.
"Li Lao, maaf. Aku tidak memilih siapa pun. Aku akan merawat Tuan Muda Kelima sampai dia sembuh. Jika keluarga Li dan Tuan Muda Kelima menuntut tanggung jawabku, aku bersedia masuk penjara!"
Suara Ye Qingge terdengar jelas dan tegas.
"Jika kau hari ini tidak memilih, maka aku akan memilihkannya untukmu. Bagaimanapun juga, kau harus menikah dengan putra keluarga Li! Kau ingin menikah dengan yang kelima atau yang keempat?"
Li Lao mengangkat alisnya. Ekspresi wajahnya menjadi sangat serius dan tatapan matanya terlihat sangat mendominasi serta penuh perhitungan.
Li Nancheng tersenyum puas. Rupanya kakeknya memang sangat kuat.
"Ye Qingge, tanganku hampir cacat. Kau harus bertanggung jawab atas sisa hidupku!"
Saat dia berpikir untuk menjinakkan wanita ini, wajah Li Nancheng menjadi bersemangat.
"Tuan Muda Kelima, jangan mengatakan omong kosong dan jangan merusak namaku!"
Sepasang mata indah Ye Qingge terlihat marah dan dia berkata dengan nada tak berdaya kepada Li Ximing.
"Li Lao, kumohon, Anda jangan begini! Pernikahan bukanlah mainan anak-anak!"
"Gadis ini sudah berjanji dan bersumpah saat di rumah sakit. Kenapa dia menjadi tak tahu malu?"
"Aku memang setuju, tapi aku tak cocok jadi menantu keluarga kalian!"
"Katakan, mengapa tidak cocok!" Li Ximing mengangkat alisnya, seolah menantang untuk bertarung.
"Aku tidak berpendidikan."
"Kau ada di sini bukan untuk melamar pekerjaan!"
"Aku tak punya latar belakang istimewa."
"Keluarga Li tidak peduli akan itu!"
"Aku … "
Sebelum Ye Qingge selesai bicara, Li Ximing menyelanya lagi.
"Kau adalah kau. Aku hanya melihat tatapan matamu. Betapa beruntungnya kau lahir di zaman sekarang.
Jika kau lahir di masa lalu, aku akan langsung mengikatmu dan mengirimmu ke kamar pengantin! Membiarkanmu terus berceloteh di sini hanya menghalangi mataku saja."
Li Lao terus menatap Ye Qingge dan berkata dengan nada kasar. Dia berpikir bahwa dia bohong.
"Kakek benar-benar berani!" Li Nancheng tercengang.
Dia tahu bahwa orang tua ini kata-katanya sangat tidak masuk akal dan Li Nancheng awalnya menduga dia hanya omong kosong.
Ini akan dianggap membujuknya. Tak heran kalau para nenek di keluarga mereka selalu mengatakan bahwa Li Ximing adalah seorang bandit.