Kemarahan Liu Yan kepada Shen Xi semakin menjadi-jadi. Ia merasa jalang kecil yang dari tadi mengabaikannya ini sedang menertawakannya!
Yu Yuanxi tanpa sadar ingin melindungi Shen Xi yang berada di depannya, tapi ia tak yakin apakah Shen Xi memang butuh perlindungan.
"Aku pinjam makananmu." Shen Xi kepada Yu Yuanxi. Tanpa menunggu jawaban dari Yu Yuanxi ia berdiri lalu mengambil piring di depannya, kemudian melemparkannya tepat ke muka Liu Yan.
Tidak ada yang menyangka bahwa plot cerita tentang kehidupan Shen Xi yang selalu ditindas tiba-tiba berbalik.
Tidak jauh dari kantin, ada seseorang yang sedang menyaksikan kejadian itu dengan seksama.
"Bagus! Gadis ini memiliki kepribadian mengesankan! Aku akan menyusulnya!" Pei Xu, siswa yang seharusnya menjadi teman sebangku Shen Xi bertepuk tangan dengan penuh semangat.
Para teman yang mengikutinya pun menatap Pei Xu dengan tampang kebingungan. Apakah Xu tidak mengenali gadis itu?
Pei Xu dengan bodohnya menendang kaki teman di sebelah, "Ge Zi, cari tahu siapa dia. Kelas berapa dan siapa namanya?"
"Tuan Xu, dia adalah Shen Xi," jawab Lin Ge dengan garis hitam di dahinya.
Pei Xu meliriknya dan berkata dengan tidak sabar, "Siapa itu Shen Xi?"
Lin Ge pun menjawab, "Dia teman sebangkumu."
"Sialan! Beraninya ada yang mengganggu teman sebangkuku! Sepertinya dia sudah bosan hidup!" ujar Pe Xu yang langsung berlari ke arah keramaian.
Lin Ge dengan panik langsung mengajak teman yang lain mengejar Pe Xu menuju keramaian.
Tampang dengan tatapan dingin Shen Xi seakan acuh tak acuh memandang jijik Liu Yan.
Dengan kemarahan yang semakin memuncak, Liu Yan berteriak kepada teman-temannya, "Serang! tangkap dan bunuh dia!"
Yu Yuanxi segera berdiri, ia berniat menghalang apapun yang akan dihadapi Shen Xi, tapi ia terlambat.
"Lihat siapa yang berani menganggu teman sebangkuku!" Pei Xu mendahului Yu Yuanxi melompat dan berdiri di depan Shen Xi.
Shen Xi hanya melirik Pei Xu dengan dingin, tatapannya seolah mengatakan, 'jangan campuri urusanku'.
Liu Yan masih terlihat sangat marah, ia menunjuk ke Shen Xi sambil mengeluh kepada Pei Xu, "Tuan Xu, kamu datang tepat pada waktu. Dialah yang mengganggu Wanwan dan mematahkan kakinya."
Liu Yan pikir, Pei Xu atau yang ia sebut Tuan Xu itu akan membantunya, jadi ia tak perlu repot lag. Shen Xi benar-benar habis setelah ini.
Seluruh siswa tahu bahwa Tuan Xu adalah pengikut setia Wanwan, dan ia juga sangat mencintainya.
"Hah? Siapa Wanwan?" Kata Pei Xu dengan tatapan arogan ke arah Liu Yan, ia mengangkat tangannya hendak bertanya kepada Shen Xi. Tapi Shen Xi malah menendang betis Pei Xu dan memberinya tatapan peringatan.
"Xixi, jangan marah ya, jangan marah-marah, aku akan membalaskannya untukmu!" Kata Pei Xu dengan senyum diam-diam.
Para siswa yang senang dengan gosip pun tampak kebingungan, apa-apaan situasi ini? Sejak kapan Tuan Xu begitu akrab dengan Shen Xi?
"Tuan Xu!" Liu Yan melihat pemandangan di depannya dengan tidak percaya, paru-parunya terasa akan meledak.
Pei Xu memandang orang-orang keramaian di sekitarnya, kemudian dengan marah menunjuk ke makanan di lantai dan berteriak kepada Liu Yan, "Jilat!"
Mata Liu Yan tampak semakin ganas hingga ia mengepalkan tinjunya, "Pei Xu, jangan sombong kamu!"
Pei Xu tertawa keras dengan tatapan yang sinis, ia memperpanjang nada tawanya untuk semakin menghina Liu Yan "Kau ini tidak dengar? Atau kamu tidak mengerti bahasa manusia?"
Liu Yan melihat Lin Ge datang dengan seseorang, kemudian menatap Shen Xi dengan sengit lalu berkata kepada Pei Xu, "Pei Xu, apakah kamu yakin ingin menyinggung Kak Shi dengan melindungi Shen Xi?"
Liu Yan juga adalah pengikut Kak Shi, dan sahabatnya Wanwan!
Pei Xu tidak mengacuhkan perkataan Liu yan, ia seakan memang memiliki niat untuk menyinggung Kak Shi dan Wanwan!
"Siapa itu Su Mushi? Jangan ancam aku dengan menggunakan namanya!" ujar Pei Xu dengan sombong dan menantang, tatapan matanya jelas tidak sabar, ia kembali berteriak "Jilat."
Liu Yan dengan terpaksa menggertakkan giginya, ia tidak berani bertarung dengan Pei Xu. Tatapan matanya masih terlihat tajam seperti pisau beracun, ia ingin sekali membunuh Shen Xi.
Para siswa lain yang berkumpul karena takut ketinggalan gosip pun gemetar. Wow, seperti apa selera Tuan Pei sekarang? Dia melepaskan dewi Wanwan dan malah menyukai burung pegar Shen Xi dari desa?
Pei Xu adalah penguasa sekolah dari SMA 4 dan penguasa kecil di ibukota. Ia mengandalkan latar belakang keluarga Pei. Ia arogan, sombong, dan mendominasi, serta tidak takut pada siapapun.