Ketika Ger itu mendengarnya, dia menatapnya dan melirik kearah makanan dan mulai memakannya. Dia makan dalam diam, tidak berbicara sedikitpun. Suasana seperti ini hanya akan menyakiti hati Ger separuh baya itu.
Hanya suara sendok yang terdengar. Ger separuh baya itu duduk di samping anaknya. Dia melihat bahwa penampilan anaknya yang tidak terawat, sekarang rambutnya berwarna abu-abu. Tiba-tiba air matanya jatuh.
Ger separuh baya itu menatap kearah Gernya yang menangis. "Nak, ada apa?"
"Aku merindukan mereka."
Setelah 2 tahun memutuskan untuk tidak berbicara, Ger itu akhirnya mengeluarkan suaranya. Bahkan suaranya yang sangat indah di masa lalu. Sekarang menjadi terdengar mengerikan. Ger separuh baya itu menganggukkan kepalanya.
"Ya, Daddy akan segera menemukan mereka. Kamu harus makan. Jika kamu bertemu dengan mereka. Mereka tidak akan sedih ketika mereka melihat keadaanmu seperti ini." Ger separuh baya itu membelai rambut anaknya.