Jiang Mo agak terkejut dengan apa yang Ger separuh baya itu katakan.
Kebanyakan pedagang akan berpura-pura melupakan kebaikan orang lain. Namun Ger ini masih mengingatnya. Jiang Mo tersenyum. "Yang tadi adalah yang tadi. Ini aku membayar untuk ini."
Jiang Mo kembali memberikan 1 tael perak. "Tuan Muda, roti kukusnya hanya 100 sen."
"Tidak apa-apa. Roti kukusnya sangat enak. Ini pertama kalinya aku makan roti kukus daging yang enak. Bahkan koki rumahku tidak bisa membuat sebaik Nyonya." Jiang Mo mengucapkan kata-kata sopan. Mungkin kata-katanya terdengar agak berlebihan, pada kenyataannya itu benar.
Ger separuh baya itu sangat senang ketika dia mendengarkan pujian dari seorang Tuan Muda. "Benarkan Tuan Muda. Roti kukus Keluarga kami sangat enak. Ini adalah resep dari gerku sendiri."
