"Bunda yang kuat ya," ucap Hazelica, sembari menggenggam erat tangan Fira.
Tak ada jawaban dari Fira.
Ia masih setia memejamkan matanya.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Hazelica, Alferd, dan para suster telah sampai di depan ruang UGD.
"Mohon tunggu di sini, kami akan memeriksa keadaan pasien," ucap seorang dokter wanita.
Dengan terpaksa, Hazelica memundurkan langkahnya. Lalu, ia terduduk di kursi panjang, yang ada di rumah sakit itu.
"T-tenang," ucap Alferd. Entah kenapa, ia merasa gugup saat ini.
Hazelica tak merespon ucapan Alferd. Ia sedang khawatir kepada bundanya saat ini.
"Lo udah telepon papa lo?" tanya Alferd hati-hati.
Hazelica menatap Alferd, lalu mengusap jejak air matanya yang ada di kedua pipinya.
"Eh iya, aku hampir lupa," ucap Hazelica, untung saja Alferd mengingatkannya.
"Ya udah, telepon sono," titah Alferd halus.