"Makasih ya kamu selalu nepatin janji untuk menjaga aku. Aku janji, aku akan menjadi penghapus sedih dan pembangkit senyum di wajah kamu. Karena bulan dan bintang tidak akan pernah kosong dalam menghiasi indahnya langit malam."
Auriga perlahan mendongakkan kepalanya, ikut menatap bulan dan bintang yang ada di langit.
"Trust the process Gha. Setelah semua kesulitan kesedihan dan rasa sakit yang kita lewati, Tuhan pasti punya rencana yang indah di akhir cerita kita, di ujung kisah ini. Akan ada kejutan yang gak disangka-sangka yang membuat kita lupa akan semua rasa sakit dan kesedihan yang kita lewatin. Kamu percaya takdir Tuhan kan? Aku bersyukur banget sekarang kamu bisa melihat, bisa berkumpul dengan kita semua, meskipun tidak ada Mama di sini" Auriga tersenyum dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi aku tetap bersyukur, karena di dalam mata itu... aku masih bisa merasakan kehadiran Mama di dunia ini." Auriga tersenyum menatap Agha.