Tak lama dokter masuk dan mempersilahkan Haksa dan Daffa untuk menunggu di luar. Mereka hanya bisa melihat dari balik kaca bagaimana dokter dan tim melakukan penanganan cepat buat Auriga.
Ketika mereka di luar, kebetulan Agha dan Papa Efendi baru sampai. Mereka bingung dengan kepanikan di wajah Haksa dan Daffa.
"Kenapa? Auriga gak kenapa-kenapa kan?" tanya Agha ikutan panik.
"Gak tau, tiba-tiba Auriga kejang-kejang, pernapasannya menurun."
Papa dan Agha langsung terdiam, energi mereka seakan tersedot habis akibat informasi tersebut. Mereka sama-sama melihat dari balik kaca. Memperhatikan bagaimana dokter melakukan defibrilasi kepada Auriga, memberikan kejut listrik agar jantung Auriga kembali normal.
Tak lama Ivan berlari menghampiri mereka, dia dapat kabar dari dokter lain kalau keadaan adiknya di ruang ICU menurun.
"Kenapa?"
"Napasnya menurun"
Ivan langsung memegang dinding, entahlah dia rasa dunianya berguncang saat ini. Seluruh tenaganya seakan hilang dari tubuhnya.