Lagi lagi Dira menangis, menangis lagi dan lagi, entah sudah berapa kali ia menangisi pria brengsek itu, lelah rasanya ingin mengakhiri semuanya sekarang juga agar ia bisa tenang selamanya tanpa ada penderitaan.
Rio yang baru masuk melihat Dira menangis sesenggukan pun tertegun, ternyata perempuan dingin dan datar ini bisa menangis sampai seperti ini, apa selama ini sikapnya seperti itu agar bisa menutupi kesedihannya?
"Dir?" ucap Rio lembut sambil memegang pundak Dira yang sedang menangis, mukanya di tutupi oleh kedua telapak tangannya.
Saat Dira mendengar suara Rio, Dira membuka kedua telapak tangannya lalu memeluk Rio tiba-tiba.
Rio melihat wajah, mata dan hidung yang merah. Apa saat ia pergi Dira langsung menangis?
"Dir.. Lo kenapa?" Tanya Rio khawatir.
"Hiks hiks dia jahat hiks.. dia khianatin gue hiks hiks.."