Zita tidak menjawab, ia tetap saja menangis. Sekarang Syallief menyadari, kenapa Zita menangis?
"Kencing?"
"Kenapa? Kamu mau ketawain aku, kamu jijik? Katanya kamu mau cari perawat. Mana perawatnya? Aku malu Syal."
"Loh ngapain kamu malu? Kamu kan lagi sakit, gak usah malu. Kamu masih bisa sembuh, aku juga gak jijik ko," ucap Syallief sambil menghapus air mata Zita.
"Terus kamu gitu yang bakal gantiin? Kamu mikir dong!" seru Zita emosi.
"Enggak, aku bakalan minta tolong sama tetangga. Setelah itu aku bakalan cari perawatnya, biar bisa bantu kamu mandi dan ganti baju."
"Terserah," ucap Zita sambil memalingkan wajahnya.
Syallief lalu pergi untuk meminta bantuan tetangga, ia juga mencari perawat terbaik untuk merawat Zita.
"Berapa bayaran perawat itu?" tanya Zita.
"Kamu gak usah pikirin bayaran, sekarang fokus buat sembuh aja."
"Aku gak butuh duit kamu. Udah sebutin aja, biar nanti aku bayar."