"Syal minta maaf banget Om, Syal belum bisa cerita sekarang. Nanti Syal ceritain, tapi sekarang Syal buru-buru banget." Syallief kembali berlari, pikirannya sudah campur aduk saat Zidan memberi kabar tersebut.
"Sya___" Raf menghentikan ucapannya, ia juga tidak mengejar Syallief lagi. Ia memutuskan kembali ke tempat temannya tadi. Ia akan menyuruh temannya untuk menggantikan jadwal terbangnya, karna ia terlalu cemas dengan kondisi keponakannya.
Syallief sudah sampai di rumah sakit yang diberitahukan oleh Zidan. Ketika melihat Zidan, ia langsung berlari menghampiri Zidan.
"Zid, gimana kondisi Zita?" tanya Syallief panik.
Zidan emang tadi memberitahu jika Zita mengalami kecelakaan.
"Gue juga belum tau, soalnya masih ditanganin sama Dokter," jawab Zidan.
Tubuh Syallief melosot ke lantai, andai aja waktu bisa berputar kembali. Ia akan menuruti keinginan Zita, sekarang ia sangat menyesal.
"Apa Zita kecelakaan karna mau ke Bandara?" lirih Syallief.
"Mungkin aja, udah lo yang sabar."