"Syal cuman gak nyangka, pertemuan kemarin itu pertemuan terakhir Syal sama Bunda. Kalo aja kemarin Syal gak dateng, pasti Bunda masih hidup. Ayah juga gak dimasukin ke penjara, Ka Syaila gak akan di rawat di rumah sakit jiwa," lirih Syallief.
"Loh kamu gak boleh nyalahin diri kamu sendiri Syal, ini semua bukan salah kamu. Ini udah takdir. Umur Bunda mu udah ditentuin sama segitu, buat Ayah sama Kakak mu. Itu emang balasan buat mereka, karena mereka salah. Jadi, Tante minta kamu gak boleh salahin diri kamu." Syallief mengangguk, menuruti perintah Tantenya.
Tiba-tiba Kaila datang menghampiri Syallief dan juga Zey.
"Unda, Abang kenapa?" tanya Kaila.
Syallief langsung melepaskan pelukannya, ia tidak menyadari jika Kaila menghampirinya. Ia lalu membopong tubuh Adiknya.
"Abang gak papa, emangnya Abang kenapa?" Syallief malah balik bertanya kepada Adiknya.