"Ya udah nanti biar Syal yang ke rumah, Syal mau tanya banyak sama Om." Raf terkekeh, lalu menganggukkan kepalanya. Ia sudah tau apa yang akan keponakannya ini tanyakan, pasti tidak jauh-jauh dari profesinya. Ia juga sudah menganggap Syallief seperti putranya sendiri, begitu juga istrinya yang sangat menyayangi Syallief, bahkan memanjakan Syallief. Mereka memang belum memiliki keturunan, padahal sudah menikah cukup lama. Jadi wajar saja jika mereka sangat menyayangi Syallief, apalagi Syallief mempunyai cita-cita yang sama dengan profesinya.
"Ya udah, nanti Om tungguin. Em, gimana kabar keluarga Syal?" tanya Raf.
"Alhamdulillah mereka baik Om," jawab Syallief.
"Kamu ujiannya masih lama?"
"Ya jelas masih lah Om, baru juga beberapa minggu naik kelas 12."