Syallief sudah sampai rumahnya, mimik wajahnya terlihat sangat bahagia. Sudah bisa ditebak, pasti karena Zita.
"Lama-lama gue jadi orang gila, gara-gara jatuh cinta," gumam Syallief sambil menghempaskan bokongnya di sofa. Ia tersenyum kecil, saat mengingat momen bersama Zita.
Syaila yang melihat Adiknya sedang duduk di sofa, lalu menghampiri dan duduk di sebelah Syallief.
"Dari mana aja kamu Syal?" tanya Syaila yang membuat Syallief terkejut. Ia menunjukan cengiran canggung ke Kakaknya. Dari tadi ia sibuk melamun tentang Zita, sampai ia tidak sadar kalo Kakaknya sudah duduk di sebelahnya.
"Biasalah Ka, main. Kenapa emangnya Ka?" jawab Syallief sekaligus bertanya.
"Gak papa sih, Kakak cuman nanya aja. Oh ya, kamu udah makan belum?"
"Udah Ka, Kakak sendiri udah makan belum?"
"Belum nih, Kakak boleh minta tolong gak? Beliin Kakak Bakso yang ada di depan sekolah kamu, Kakak pengin makan Bakso itu. Kamu mau gak?" pinta Syaila dengan tatapan memohon.