"Lo berdua beneran pacaran? Zit, Syal kemaren nembak lo berarti?" tanya Zidan.
"Iya," jawab Zita malu-malu sambil tersenyum kecil.
"Gak nyangka gue," ucap Zidan sambil terkekeh.
"Tapi gue ikutan seneng. Itu si Syal nembaknya gimana? Romantis gak? Pengin tau gue," lanjutnya sambil terkekeh.
"Kalo itu mah jangan ditanya," sahut Syallief.
"Eh, ini jadi gak traktirannya?"
Syallief menatap geram ke arah temannya yang satu itu, kalo soal makan apalagi gratisan langsung gas aja. Tiba-tiba ide jail muncul, sudut bibirnya membentuk senyuman.
"Biar aku aja yang traktir mereka, kalo emang kamu gak ada uang," bisik Zita.
"Gak usah, biar Zidan aja yang traktir mereka," jawab Syallief sambil tersenyum.
"Haa, gimana caranya?" tanya Zita.
"Kalian malah bisik-bisik, lagi diskusi cari tempat makan dimana?"
"Bentar dulu, gue mau ngomong sesuatu dulu sama Zidan," sahut Syallief menatap Zidan sambil tersenyum.
