"Zita jam segini ada di rumah gak sih?" Entah kenapa Syallief tiba-tiba bertanya tentang Zita. Hal itu membuat Zidan terkejut dan langsung menatap ke arah Syallief.
"Ngapain dah lo malah nanya Zita? Lo ada hubungan sama Zita? Jangan-jangan lo pacaran ya? Gak usah sembunyi-sembunyi sama gue kali." Syallief menggaruk leher belakangnya yang tak gatal. Ia terkekeh canggung ke arah Zidan, mukanya seakan malu-malu.
"Ya, gue mau main aja sama dia. Seru juga main sama tuh anak," jawab Syallief.
"Lo ada perasaan ya sama si Zita?" tanya Zidan lagi.
"Mungkin?" gumam Syallief.
"Tapi gue gak pacaran sama Zita, maksud gue belum pacaran," lanjutnya.
"Oh, belum ya? Jadi ada niatan nih buat nembak, gak?" tanya Zidan sambil menggoda Syallief.
"Katanya lo mau jemput Abang lo? Tapi sebelum lo jemput dia, jawab dulu pertanyaan gue yang tadi. Zita di rumah gak jam segini?" Syallief mengabaikan pertanyaan Zidan, ia mencoba membahas hal lain.