"Ayah sita semua fasilitas kamu. Kartu ATM, handphone, kunci motor. Pokoknya semuanya! Jangan sampai kamu sisa-in uangnya, walaupun cuman seribu." Syallief hanya pasrah, ia tidak berniat membantah Ayahnya.
"Syal, izin ambil dulu di kamar." Setelah mendapatkan izin dari Ayahnya, Syallief berjalan menuju kamarnya untuk mengambil semua fasilitas yang ia punya. Ia juga tidak menyisakan uangnya sama sekali. Ini saja ia sudah sangat bersyukur, Ayahnya hanya menyita semua fasilitasnya. Tidak bermain fisik kepada tubuhnya.
Syallief sudah menyerahkan semua fasilitas tersebut kepada Daiflan.
"Ayah juga ngelarang kamu tidur di kamar kamu, selama seminggu kamu tidur di sofa ruang tamu." Lagi-lagi Syallief hanya pasrah, ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Yah, apa gak terlalu berlebihan? Masa kamu tega nyuruh Syal tidur di ruang tamu?" protes Amara.