"Syal, tugas Kakak udah selesai?" tanya Syaila yang berjalan menghampiri Adiknya, wajahnya terlihat masih mengantuk. Namun ia sempat terbangun, ketika tidak melihat Adiknya di kamar.
"Udah Ka," jawab Syallief tanpa menatap ke arah Syaila. Matanya tetap fokus ke arah handphonenya.
Syaila duduk di sebelah Syallief, ia menatap Adiknya yang sedang senyam-senyum sambil memainkan handphonenya. Ia jadi merasa penasaran, apa Adiknya ini sudah mempunyai kekasih?
"Kamu udah makan Syal?" Syaila mencoba bertanya lagi.
"Udah Ka, barusan." Entah kenapa Syaila merasa kesal, ketika Adiknya menjawab pertanyaannya, namun tidak menatap ke arahnya. Menurut Syaila itu sama saja tidak sopan, karena dirinya jauh lebih tua dari Syallief.
"Chatan sama siapa sih? Sampai senyam-senyum mulu," ucap Syaila dengan nada kurang suka.
Syallief berdehem pelan, gara-gara chatan dengan Zita membuat dirinya tidak waras kayak gini? Mana sampai ditanya lagi, terus ia harus jawab apa?