Ketika sampai di rumahnya, Eldo mendapati Reynar yang masih tertidur pulas di kasurnya, tak bergerak sedikitpun namun hal itu membuatnya merasa resah. Entah mengapa melihat Reynar yang tidur membuatnya takut.
"Reynar," panggilnya mencoba membangunkan adik tirinya, kedua tangannya menggoyang bahu Reynar pelan, namun tak ada gerakan meski kini Eldo mengguncang tubuhnya dengan kuat.
"REYNAR BANGUN." Suara Eldo meninggi namun tak ada gerakan sedikitpun dari Reynar.
Dan entah mengapa kini ketakutan menjalari tubuhnya kala mendapati wajah Reynar yang memucat, bibir yang membiru dan hembusan napas itu, Eldo tak merasakannya. Berkali-kali Eldo memeriksa detak jantung Reynar namun Eldo pun tak mendengar.
Tak ada napas yang berhembus, pun tak ada jantung yang berdetak.
"REYNAR LO JANGAN BERCANDA, BRENGSEK. GUE BILANG BANGUN."