"Dia bukan suamiku, dan kamu tidak perlu takut denganku. Aku tidak akan kasar kepadamu. Berdirilah!" ucapnya sambil membantu anak itu berdiri. "Siapa namamu?" tanya Linda tersenyum manis. Senyum yang tak pernah muncul sejak malam itu. Kini hadir kembali saat melihat wajah polos anak itu. Ia harus membuang jauh-jauh aura sinisnya ketika bersama dengan anak tak bersalah ini.
"Mimi," jawabnya dengan lirih. Sekarang ia berani menatap wajah Linda. Bahkan mulai tersenyum polos kearahnya. Linda tidak mengerti perasaan aneh yang tiba-tiba muncul setelah melihat senyum Mimi. "Nama kakak siapa?" imbuhnya.
"Lelaki kasar itu menyebutku Vega, tapi kamu anak yang baik bukan? Kamu boleh memanggilku Linda," ujar Linda berusaha menampilkan wajah ramahnya. Lagi-lagi, Mimi tersenyum kearahnya, bahkan lebih lebar dari sebelumnya. "Dimana orang tuamu?" tanya Linda penasaran.
"Ayahku pergi meninggalkan ibuku yang sedang sakit di rumah," terang Mimi. Seketika, wajahnya berubah menjadi sedih.