Beberapa menit kemudian, Rhea mulai menggeliat di atas tempat tidurnya. Bisa jadi, ia akan bangun dalam waktu singkat ini. Benar dugaan, secara pelan Rhea mengangkat badannya. Namun, matanya masih saja tertutup rapat. Ia lalu menyentuh lembut bibirnya. Seakan-akan masih terasa bekas ciuman Raka semalam.
Saat membuka matanya, Rhea langsung tercengang melihat jarum jam mengarah ke angka tujuh pas. Harusnya, ia sudah berada di restoran sekarang. Tetapi realita berkata lain, ia masih acak-acakan di atas ranjangnya. Masalah ini belum pernah terjadi sebelumnya. Rhea tergolong orang yang rajin dan tidak suka bermalas-malasan. Ini kali pertama ia akan terlambat datang ke tempat kerja.
Dengan terburu-buru, Rhea menyiapkan semua keperluannya. Segera mandi dan mengenakan baju kerja seperti biasanya. Hanya saja, kali ini ia menggunakannya secara asal-asalan. Tidak begitu memperdulikan kerapian penampilan. Semata-mata untuk mengejar waktu yang telah berlari begitu cepat meninggalkannya.