Agam tidak tahu harus bagaimana dengan Rendra. Ia selalu memanggilnya dengan sebutan ayam, tapi sekalinya ia ngomong ayam beneran malah disebutnya Agam. Dasar Rendra, tak berperikenamaan!
"Biasanya Linda pergi beli sendiri, kenapa Rhea yang beliin?" ucap Agam heran.
"Nggak punya uang kali!" tebak Rendra menerka-nerka.
Ia selalu berpikiran negatif tentang seseorang. Apa salahnya sih sekali aja Rendra mendukung temannya bukan merendahkannya. Untung semua temannya menyadari kelakuan Rendra, kalau tidak mungkin ia sudah diusir dari sana.
"Emangnya lo!" teriak Agam.
"Jangan salah ya....walaupun gue nggak kerja kantoran kayak lo, kerja gue juga dibayar broo! Lebih enaknya lagi bisa sambil jalan-jalan dong." bela Rendra dengan bangga menepuk dadanya sendiri.
Agam tak begitu mendengarkan ocehan Rendra. Ia berjalan sedang menuju rumah Linda dan Rhea. "Terserah lo lah!" ucapnya.