"Jadi.... kamu masih perlu untuk berpikir?" tanya Pranadipa penuh kemenangan saat melihat ekspresi kekagetan di wajah Doyoung.
"Mending kamu memberikan dokumen itu sekarang. Atau ayah saya akan bertindak lebih jauh." Ucap Sejeong. Entah kenapa Doyoung merasakan sakit di hatinya saat mendengar suara Sejeong yang penuh kedinginan.
"Se.... kamu....." Doyoung tidak mau apa yang dia pikirkan terjadi, "gak benar kan, sayang?" lanjut Doyoung menatap Sejeong dengan tatapan yang selama ini dia berikan kepada Sejeong.
Ucapan Doyoung dan panggilan 'sayang' yang dia berikan tadi terdengar sangat tulus dan bergetar.
"Sekarang serahkan dokumen itu." suara Pranadipa kembali mendominasi.
Doyoung kembali fokus dan memasang wajah datarnya. Dia gak akan kelihatan lemah di depan Pranadipa.
"Lepaskan Jungwoo dan Taeil. Dan ini.." Doyoung mengangkat map yang dia pegang. Wajahnya benar-benar serius dan lebih garang dari biasanya.
"Ini akan saya berikan kepada anda!" lanjutnya tegas.