Chereads / Penakluk Hati Sulaiman / Chapter 10 - Mantan Bermunculan

Chapter 10 - Mantan Bermunculan

"Kamu cantik, cerdas dan punya banyak materi. Pasti akan ada lelaki yang mampu menjanjikanmu bahagia, maaf kami harus pergi!"

Ule berlenggang menuju mobil dan meninggalkan Agnes di area parkir dekat mobilnya sambil meneteskan air mata.

"Le, berapa perempuan yang sudah kamu kecewakan?" tanya Maryam dengan nada lirih.

"Banyak sekali , tapi yang harus jadi catatan cuma pada kamu keperjakaan ini aku berikan!"

"Apa jaminannya, bukankah lelaki itu tidak ada bekasnya!"

"Kalau kamu bicara bukti, tanyakan pada hatimu apa aku berbohong?" Ule balik bertanya yang membuat Maryam diam dan tidak bertanya lagi.

Maryam berusaha mengembalikan fokusnya dengan meneguk air minum botol mineral yang dia simpan di belakang jok. Setelah itu dia menyandarkan kepala ke bahunya Ule yang tengah menyetir mobil. Ule pun balik mengelus kepalanya lalu mengrcup keningnya.

"I love you!"

Cup

"Kamu juga harus tahu jika aku hanya katakan cinta pada kamu, cuma karena aku butuh uang mereka jadi segala cara aku upayakan untuk membuat mereka memberikan apa yang aku minta! Termasuk adik kamu,"

"Apa saja yang Marina berikan padamu?" tanya Maryam dengan tidak melepaskan gemggaman tangannya.

Ule tidak menjawabnya karena mobilnya sudah sampai di depan pintu gerbang rumah Maryam.

"Aku buka dulu gerbangnya yah!" Ule turun mobil dan membuka gerbsngnya lalu masuk mobil dan memasukkannya ke garasi.

Ule membuka pintu mobil dan langsung menggendong Maryam menuju rumah. Tanpa mau menunda lagi Ule langsung mengeksekusi permainan ranjangnya sehingga pakaian masing-masing dia lempar ke sembarang tempat.

"Aku akan terus buktikan jika kamu yang terbaik sayang!" bisik Ule.

Berbagai variasi sudah mereka eksekusi tapi satu jam nampaknya masih kurang. Ule istirahat sejenak dan minum sebotol penuh yang sudah tersedia di kamar.

"Sayang, kamu juga harus minum biar kuat untuk lanjut ke season kedua!"

Ule menyodorkan minum pada Maryam yang sudah mandi keringat akibat pertarungan cinta super buas.

"Fandi meminta adik, aku bangga jika benih cintaku kau tanam di rahimmu sayang!" ungkap Ule sembari mengelus kepala Maryam.

"Aku pun terimakasih, kehadiranmu mampu menggugah kembali semangat hidup yang setelah sekian lama membeku. Meski dari jalan yang tidak disangka-sangka dan aku pun tak mau munafik jika rasa cinta ini tumbuh secara singkat!"

Ule kembali bangkit dari rebahannya dan mengubah posisi tubuhnya hingga saling berhadapan. Kedua tangan mereka masing-masing saling nakal menggerayangi area tubuh sensitif mereka.

"Lidahmu sayang! Masukan ke sini!" manjanya Maryam semakin menjadi-jadi karena dia minta kedua putingnya dimainkan oleh lidah Ule.

Ugh

"Sayang , naik dong!" seru Maryam yang ingin dihentak keras dari atas.

"Tapi sayang,aku mau kamu yang krndalikan aku. Ayo naik sayang nanti kita ganti lagi kalau kamu lelah aku naik lagi!" seru Ule.

Saking hanyut dalam pergulatan panasnya Ule dan Maryam tak sadar jika ada suara telepon saling bersahutan. Mereka simpan ponsel di atas nakas ranjang namun telinga mereka seakan tertutupi oleh kenikmatan yang maha dahsyat itu.

***

"Aku sudah keluar uang banyak karena berkorban demi kamu Le! Tapi kamu malah menikah dengan Kakakku. Parahnya aku melihat mereka bermesraan di depan mataku!" gumam Marina sambil mengepalkan tangannya di atas sofa.

"Aku susah melupakanmu Le, kamu terlalu sempurna bagiku. Bagaimana pun caranya aku harus memilikimu! Aku harus cari ide!"

Marina tetap penasaran drngan Ule karena selama beberapa bulan berhubungan Ule memang sangat jual mahal dengan Marina. Tapi Msrina tidak menolak jika Ule minta bantuan finansial.

Flash Back

"Le, kamu kok nggak masuk kuliah hari ini? Apa kamu sakit?" tanya Marina lewat sambungan telepon.

"Nggak kok aku sehat motorku yang nggak sehat," jawab Ule.

"Maksud kamu motornya di bengkel?" Marina balik bertanya.

"Iya, Mar!"

"Kasih aku alamat bengkelnya biar aku tebus biar kamu bisa kuliah, mataku nggak bisa sehari lihat tanpa kamu. Kamu bikin aku kangen terus," seru Marina kemudian

Marina mengeluarkan kartu ATMnya untuk mengambil beberapa lembaran uang guna membayar tagihan bengkel motor Ule. Setelah selesai Marina langsung menuju bengkel dan menebus motor milik Ule.

"Le motornya sudah selesai nih! Kamu ke sini ya ambil motornya!"

Sekitar sepuluh menit Ule nyampe di lokasi bengkel dan dengan setia Marina menunggunya.

"Montirnya sudah aku bayar dan ini untuk isi bensinnya! Antar aku ke mall dong naik motor kamu!" seru Msrina.

"Mobil kamu bagaimana dong?"

"Aku simpan di area parkir sewaan! Sudah nyalakan motornya karena aku nggak sabar pingin tahu kalau sudah diperbaiki rasanya seperti apa sih?"

Ule menerima uang bensin beberapa lembar ratusan ribu rupiah dari Marina.

"Lumayan lebihnya banyak sekali, aku belikan baju aja!" gumam Ule.

Namum Marina sangat peka dia ajak Ule shoping dan menghabiskan kembali banyak uang untuk belikan beberapa pasang bsju umtuk Ule.

"Semua baju-bsju ini pantas banget dengan postur tubuh kamu yang tinggi besar!" ucap Msrina sambil meraba ke dada Ule.

Ule menghindari gerakan tangannya itu dengan mengajak Marina pulang.

"Kita pulang yuk! Hari ini aku ada jadwal melatih di GOR!"

Dengan senang hati Marina mengiyakan karena akan kembali di bonceng sama Ule.

"Ule aku takut nih nsik motor, aku pegang kamu boleh ya!"

Marina pura-pura polos dan lugu padahal itu modus dia ingin memeluk Ule dengan erat. Setelah motor melaju benar saja kedua tsngan Marina nakal meraba-raba dadanya serta merapatkan dadanya ke punggung Ule.

"Badan kekarmu hangat sekali Le!"

Dari belakang tangan Marina tidak sekedar nakal di area dada, tapi Marina menyentuh bibir Ule yang membuatnya risih. Ule mrmarkirkan motornya kr pinggir jalan dan mengecup pipinya.

Cup

Ule tahu kegatalan tangan Marina ingin dibalas oleh sesuatu yang manis olehnya maka dari itu dia mengecup pipinya.

"Aku sebetulnya nggak nafsu Mar, aku

hanya sedikit ganti rugi karena kamu bayar bengkel motor dan belanjain aku baju-baju!" gumamnya.

"Kamu dingin sekali sih Le, nggak seperti cowok-cowok aku sebelumnya. Yang selalu bergairah saat bersentuhan dengan aku!"

Cup

Marina menberanikan diri menciuminya lagi. Namun Ule tak

kunjung membalasnya.

Lagi-lagi Ule tak membalasnya bahkan sangat dingin.

"Sialan, ini aku yang ngasih dia banyak uang tapi kenapa aku juga yang harus merayunya? Cowokku sebelumnya tajir-tajir dan mereka sangat hangat padaku. Awas kamu Le akan aku lumpuhkan tubuhmu di atas surga kenikmatan!"

gumam Marina.

Beberapa cara sudah Marina lakukan mulai dari mencampurkan serbuk obat tidur di minuman Ule, namun cerdasnya Ule dia bisa tahu jika minuman yang disajikan Marina ada obat tidurnya.

"Kamu bikin misi licik nih , aku nggak bakal kecolongan Mar!" gumamnya sambil menyenggol gelas minuman yang Marina suguhkan.