Hafsah memposisikan dirinya duduk disebuah pohon yang dekat dengan pantai.
Matanya terus menatap keindahan senja yang perlahan lenyap dipenghujung bukit.
Saat ini hafsah mengenakan baju gamis berwarna mocca lengkap dengan hijab syar'i berwarna hitam yang dikenakan nya.
"Indah namun tidak bertahan lama, seperti hal nya semua yang ada didunia ini. Benarlah tak ada yang abadi semuanya akan menghilang pada waktunya. Mungkin selanjutnya juga kita!" Ujar seorang laki laki yang kini duduk disamping Ricard.
"Jika perpisahan memang lah takdir semesta berarti pertemuan kembali pun akan menjadi rancangannya juga. Tak apa meskipun kita nanti tak sesuai dengan apa yang di impikan oleh hati masing-masing. Karena yang terbaik sudah menjadi bagian ketetapan rencana nya." Balas Hafsah, matanya menyipit selaras dengan senyum yang mengembang indah di wajah nya.
"Wah kau pintar bersyair sekarang!" Celetuk ricard seraya mengusap halus pucuk kepala wanita disampingnya.