Suara langkah Papa mulai terdengar semakin mendekat, Putri masih terus berusaha membangunkan Aditya.
"Sayang, bangun dong, Oke deh Aku maafin Kamu," ucap Putri sedikit terpaksa.
Aditya langsung membuka matanya, lalu tertawa.
"Apa benar yang Kamu katakan barusan sayang? Kamu gak bohongi Aku lagi kan? Kalau Kamu cuma pura-pura mending Aku jujur aja ke Papa kalau Kita berantem," ucap Aditya mengancam Putri.
"Iya Aku maafin Kamu, udah cepet bangun," ketus Putri.
Dengan perasaan gembira, Aditya langsung berdiri lalu menggendong Putri dan di taruh nya di kasur, kemudian di kecup nya seluruh wajah Putri.
Papa yang melihat pintu Kamar Aditya sudah terbuka pun langsung masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Adit..." Papa bengong di depan pintu, lalu cepat-cepat ia tunduk kan pandangan nya karena takut jika Putri merasa malu dengan kehadiran nya.
"Eh maafin Papa, Papa kira tadi Kamu masih tidur Dit," ucap Papa sambil menghadap ke arah lain.