Aditya lalu masuk ke dalam ruangan untuk melihat Putri.
"Bismillahirrahmanirrahim, semoga Kamu segera sadar Put, dan Aku berharap orang pertama yang Kamu lihat nanti adalah Aku, suami Kamu Put," pinta lirih Aditya saat baru masuk dan sedang memakai pakaian steril.
Suara ketukan langkah kaki Aditya semakin mendekati Putri, perlahan ia mendekati Putri, dan duduk di samping nya,di pegang tangan Putri yang sudah tidak terlalu dingin seperti saat ia koma tadi, tangan mungil dan mulus itu kini lemas tak berdaya, biasanya tangan itu yang selalu mengelus-elus pipi Aditya saat akan tidur namun kini ia hanya pasrah diam dan terbaring di atas tempat tidur.
Dengan bisikan yang lembut Aditya mengatakan sesuatu di telinga Putri.