Aditya lalu sedikit mengurangi gerakan nya yang menurutnya sudah mulai melewati batas nya.
Siang itu adalah momen yang tak akan pernah ku lupakan, karena hari itu adalah hari dimana Aku menjadi istri Aditya seutuhnya.
Setelah merasa Putri sudah mulai mendesah, dan Aditya juga sudah mulai puasa dengan nafsunya, maka Aditya menyudahi nya, ia lalu tidur, begitupun dengan Putri, karena merasa badan nya lelah dan juga lemas, Putri pun ikut tidur bersamaan dengan Aditya.
Mereka terlihat tidur begitu sangat nyenyak, hingga waktu menunjukkan pukul 14.30, mereka tetap berada di dalam kamar, Papa menjadi khawatir, Papa takut jika perkelahian mereka berdua berlanjut di kamar dan membuat mereka memilih mengurung diri di kamar.
Papanya Aditya pun hanya bisa mondar mandir di ruang tamu, menanti mereka akan turun.
"Ya Allah, tolong lindungi anak-anak ku, jangan sampai mereka berlarut dalam pertengkaran yang akan menyebabkan suasana memburuk," pinta Papa Aditya.
