Sesampainya Rani di rumah setelah dirinya bertemu dengan Revan, wanita itu langsung masuk ke dalam kamarnya dan menangis seketika mengingat remaja laki-laki tadi menyebutkan nama yang sama persis seperti nama putranya.
"Apakah kamu Revan? Putraku yang dibawa oleh mantan suamiku?" gumamnya bertanya-tanya pada dirinya sendiri sembari terisak.
"Ingin sekali bertemu denganmu putraku, apakah sekarang kamu sudah besar seperti Rintan? Kenapa setelah aku bertemu dengan anak tadi aku menjadi teringat dan rindu akan sosok putraku yang aku tinggal?" tambah Rani bergumam bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Beberapa menit kemudian Rani berhenti menangis dan menghapus air matanya yang sedari tadi jatuh dengan derasnya. Pintu kamarnya terbuka menampakkan suaminya yang baru pulang kerja dengan wajah yang terlihat lelah.