"Kamu membela dia daripada aku sahabat kamu sendiri?" tanya Devika pada Winda sembari mengerutkan keningnya.
"Iya aku membela Revan karena dia tidak salah, dan kamu salah pantas mendapatkan hukuman seperti yang diberikan ibu guru pada kita bertiga terutama kamu," jawab Winda dengan jelas pada Devika dan Devika meminta pembelaan dari Rintan.
"Apa? Ini salah kamu! Aku nggak meminta kamu agar melempar sapu dan tidak mengeluarkan perkataan agar kamu menyuruh Revan menyapu kelas. Dan karena ulah kamu, aku dan Winda yang tidak ikut salah menjadi ikutan di hukum!" sarkas Rintan pada Devika dan membuat Devika tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Revan berjalan kembali ke arah bangkunya dan kembali duduk sebab bel masuk sebentar lagi berbunyi. Anggika hanya tersenyum melihat hal ini, dirinya diam dan semuanya berjalan sesuai dengan apa yang dia bayangkan.