Sebaliknya Revan merasa senang karena akhirnya mengetahui bahwa gadis cantik yang mulai dia sukai itu sudah menyukai dirinya duluan.
"Maafkan aku karena tadi membuat kamu marah dan cemburu pada Diana, tapi kamu harus tahu satu hal bahwa aku tidak pernah pacaran sama siapapun itu kecuali sama satu orang," ujar Revan pada Anggika dan membuat Anggika sangat penasaran.
Anggika mengerutkan keningnya dan bertanya pada Revan siapakah gadis itu? Mungkinkah Rintan yang sudah jelas tidak bisa didapatkan? Ataukah dirinya?
"Siapa gadis itu?" tanya Anggika pada Revan.
Revan menyentuh hidung Anggika dan tersenyum manis.
"Kamu," jawab Revan jujur pada Anggika dan membuat rasa marah serta kesal yang ada didalam dirinya hilang seketika.
Anggika terdiam tidak bisa menjawab ataupun berkata-kata lagi. Raut wajah remaja laki-laki yang ada didepannya ini tidak menunjukkan kebohongan melainkan ketulusan dari dalam.