Bel berbunyi tanda istirahat telah tiba seluruh siswa-siswi SMA Brawijaya berhamburan dari kelas mereka masing-masing dengan perut yang sudah lapar. Tujuan siswa-siswi selesai kegiatan pembelajaran adalah makan di kantin.
Seperti biasanya Aditya selalu mencari meja makan untuk dirinya dan ketiga sahabatnya yang pasti makan siang di kantin. Remaja laki-laki itu pasti saat sudah sampai di kantin menjadi pusat perhatian para siswa-siswi yang mengidolakannya.
Paras wajah yang tampan kulit yang putih bersih serta kedua pasang manik mata yang sedikit sipit membuat semua siswi SMA Brawijaya tertarik dan ingin sekali dekat dengan Aditya.
Namun remaja laki-laki itu lebih tidak peduli dan hanya dekat dengan seseorang yang benar-benar menurutnya dekat dengannya. Tidak sedikit yang menyatakan perasaan pada remaja laki-laki itu dan tentunya Aditya menjawab dengan jawaban yang tidak jauh beda dengan apa yang dia katakan pada Winda sebelumnya saat dia mengetahui bahwa Winda menyukainya.
