"Besok aku mau berangkat sama kamu, nggak ada penolakan. Anggika harus naik mobilnya sendiri," ujar Anggika pada Revan.
Revan mengerutkan keningnya mendadak dirinya merasa pusing sebab saudaranya itu minta berangkat ke sekolah bersama dengan dirinya sedangkan dirinya sudah berjanji akan menjemput Anggika.
Rani dan Joko yang melihat hal itu mereka berdua tersenyum bahagia melihat keakraban dari putra-putri mereka. Revan menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal dan kemudian tersenyum lebar pada gadis cantik yang saat ini berdiri di hadapannya.
"Kalau besok aku tidak bisa tapi kalau besoknya lagi bisa, tadi aku sudah janji bawa besok akan jemput Anggika dan Anggika mau banget dijemput aku," jelas Revan pada Rintan.
"Kenapa kamu selalu mengutamakan Anggika dibandingkan aku? Apakah karena aku pernah jahat sama kamu makanya aku selalu kamu taruh urutan di paling bawah?" tanya Rintan pada Revan.
Revan terkekeh.