Revan masih belum sadarkan diri dan saat ini dirinya masih terbaring di atas brankar rumah sakit. Setelah Prapto yang menemani remaja laki-laki itu di dalam ruangan, sekarang giliran Anggika gimana gadis cantik itu sedari tadi hanya menangis dan berharap bahwa Revan segera sadar.
Kedua pasang manik mata gadis cantik itu basah, karena sedari tadi menangis cemas dan khawatir akan keadaan Revan. Anggika mendudukan dirinya di kursi dekat brankar yang saat ini menjadi tempat Revan berbaring.
"Cepat bangun, kamu katanya nggak akan meninggalkan aku dan akan terus sama aku, sekarang kenapa malah masuk rumah sakit?" tanya Anggika pada Revan yang tentu tidak akan menjawab pertanyaan itu.
Air mata gadis cantik itu menetes kembali.
"Kamu kuat kan? Kamu bisa melewati masa kritis dengan hebat. Kamu tahu Revan? Yang menyumbangkan darahnya ke kamu adalah seseorang yang pernah kamu sukai dan pernah membuat kamu sakit," ujar Anggika memberitahu Revan yang matanya terpejam itu.